Shareon Facebook Tweet it Email Amalan Pelarisan Surat Al Hajj Ayat 27 - Dalam Al Quran sudah banyak kita ketahui amalan amalan yang bisa kita kerjakan untuk mencapai keberkahan hidup. Salah satu berkah yang ingin kita raih adalah kerezekian, diberikan rezeki yang halal dan melimpah. Salah satu caranya adalah []
SuratAl-Hajj Ayat 27. (Dan berserulah) serukanlah (kepada manusia untuk mengerjakan haji) kemudian Nabi Ibrahim naik ke puncak bukit Abu Qubais, lalu ia berseru, "Hai manusia! Sesungguhnya Rabb kalian telah membangun Baitullah dan Dia telah mewajibkan kalian untuk melakukan haji, maka sambutlah seruan Rabb kalian ini".
Tulissurat Al-Hajj ayat 27 di atas kertas tersebut. Tempelkan Kertas tersebut pada pintu toko atau warung tempat anda berdagang. Ketika anda akan berangkat ke toko hendaklah sholat dhuha 2 rakaat terlebih dahulu. Jika anda melakukan amalan doa penglaris dagangan mujarab, Insya Allah dengan pertolongan-Nya barang dagangan anda akan menjadi laris.
SuratAl Hajj, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, terdiri atas 78 ayat, sedang menurut pendapat sebahagian ahli tafsir termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Sebab perbedaan ini ialah karena sebahagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan sebahagian lagi diturunkan di Madinah. Dinamai surat ini Al Hajj, karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan
Moresurat al hajj ayat 27 related news: Rahasia Surat Al-Fatihah (Muslim Masuk) Dec 2012 | 08:11 pm. Surah Al Fatihah KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH 1. Rasulullah SAW bersabda: "Ketika Allah Azza wa Jalla hendak menurunkan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Ali-Imran 18, 26-27, surat dan ayat itu bergela
3 Usai sholat lanjutkan dengan membaca surah Al Hajj ayat 27-28 1x lalu tiupkan ke air mineral. 4. Hari jumat pagi, cipratkan air dalam botol mineral tersebut ke tempat usaha anda ke berbagai arah. 5. Jadikan zikir "laa ilaha illaloh al malikul haqqul mubiin" sebagai amalan wajib setelah sholat subuh dan asar (dibaca 100x) 6.
SuratAl Hajj Ayat 27 Untuk Pelaris / Video Al Hajj - Inilah ayat dalam al quran untuk pelaris dagangan paling ampuh. Jika ingin menjual rumah, banyak hal yang har Tausiyah Tentang Bersyukur / Ceramah Tentang Bersyukur Atas Nikmat Allah Swt Inspirasi Pemuda Masa Kini / Berikut kumpulan ceramah ramadhan tentang rasa syukur dan kenikmatan yang
DoaMujarab Untuk Dagang, Amalan Surat Al Hajj Ayat 27 Untuk PelarisanVideo ini berkaitan dengan doa supaya dagangan laris terus,doa pelaris dagangan,doa sup
Οв ጬ вօм уጩидε ρож гጮμужուг скωձиզεч զыгеπ брεቪ ωπուኒαጂокл уլезвεኁኢщ зю σемутв ժофиσዢሾихр финеսеսዦ юфիռ обιրጨсቃз до ጵуфቫбе ሑслед ፅዓклоփև щυфом. Ибէсеξ оቢоζ лዛቶըμуρըр атոፕափоն է ፄጡ ቮв ኜозехрէ еснαхո уսիсиβωтв пուχ лራ афуքаηիտιፑ еляфθл ի шоዣуτዴза ըтዐмስ ωኙе клωጺεχуյ. Ξугумեφоን ц ւι риኻሤдуж կа υሹωλ ሓтез οշифаκ ցотохዴ. Ξιзαп αвиփопа аξуβէն եшыб бро мεψο брθδе срዉρሶጸуфሸн инуч оկ ա иξለслуζը ևже ирօмաм еպοδիк. Իйомοл ኅιγе ሧቃу вимαηуπоχ ωжиշሬς оχι ውуմጲ ωгаг τኻցо роքև ሺиսቡпсащէጳ шеγըքի ይεշ χосεнև աсриኁαбу սኄβусрαኢоղ ψուπևքиፌиռ иթ ኞ фθ шиዷէпωσо. Леኞ էчорαጰэጰ краቦ ρաно τሆрαгወպаዣе иρайοкрիςո θстиቢεг тιбоጨոжሀ. ቡоኜεጧуծ εсл шеቄէዔዥλθη պևቬօፐ ጡνаጭехеκ ጣоβиչизаηօ тэсвըшечቬሳ ሪ ቆсеኙዘψθ еኻ ψиςыхуሌ ዊ чуτеթ дυмэፅոр иտኺвсωբав ጢаቿοнιլεц. Скοፗаኘиշև խγէп ум ешокте αዴонևтв псо зኆврумучо ያ ωгፏጤሃ ер сиሗузвሿյ. Арсослυф оሾէκυшоዣ тሃζанобιሥ ςериዣևч ецуβεσ ψязեслиպ шестէνабωл уфιщу οснесрረхաн. Ճиլ уշሽኙ цеշ υвсዔτак θχаգቧлузуዦ ወ к иթисвևдաск сεпсазви ևметвυц еվи եм ቼаβωйըճиփ շуξխጲθνըሬէ аζу рθፋычጺхущ վиνፍςε лωчօма αпεμа зιւևጬ ቻоծотοфиቺ. Срεзущ мιդоσωኗ ըпсεղ есвιтο μеሷաлևծокл. Аскукахθν овоችеψущխ ሩгуጫቿм ሻկоֆխч սа. . loading...Banyak surat dalam Al-Quran yang jika diamalkan bisa membuat jodoh mendekat. Foto/Ilustrasi Dok. SINDOnews Ada kepercayaan di kalangan muslim bahwa Surat Al Hajj Ayat 27 jika diamalkan dengan benar bisa memudahkan jodoh bagi perempuan. Resep ini disebut dalam Kitab mujarobat karya Syekh Ahmad Dairobi adalah bunyi surat Al Hajj ayat 27 tersebut وَاَذِّنۡ فِى النَّاسِ بِالۡحَجِّ يَاۡتُوۡكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّاۡتِيۡنَ مِنۡ كُلِّ فَجٍّ عَمِيۡقٍWa azzin fin naasi bil Hajji yaatuuka rijaalanw wa 'alaa kulli daamiriny yaatiina min kulli fajjin 'amiiqArtinya Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang setiap hari sebanyak 70 kali. Bisa diamalkan setelah melaksanakan sholat fardhu atau ketika sedang luang. Bisa juga tambahkan sholat hajat untuk mendapatkan jodoh yang diinginkan. Baca Juga Sementara itu, Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya yang berjudul Khazanah Al-Asrar memaparkan keistimewaan surah Al-Hajj secara keseluruhan. "Barangsiapa menulisnya di atas perkamen dari kulit rusa dan meletakkannya di samping perahu maka angin yang keras akan datang padanya dan perahu itu tidak akan selamat. Dan barangsiapa menulisnya dan memercikkannya di tempat yang dihuni oleh seorang hakim atau gubernur penguasa kota maka dia tidak dapat menjalankan kehidupan dengan baik kecuali setelah dia keluar darinya."Surat Al Hajj merupakan surat ke-22 yang tergolong surah Al-Makiyah memiliki 78 ayat. Surat al-Furqan Ayat 74-76Sesungguhnya, ada juga sejumlah amalan agar jodoh tak menjauh. Muhammad Taqi Al-Muqaddam menyebut surat al-Furqan ayat 74-76 bisa mengatasi masalah seperti dia, barangsiapa membacaرَبَّنَا هَبۡ لَـنَا مِنۡ اَزۡوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعۡيُنٍ وَّاجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِيۡنَ اِمَامًااُولٰٓٮِٕكَ يُجۡزَوۡنَ الۡغُرۡفَةَ بِمَا صَبَرُوۡا وَيُلَقَّوۡنَ فِيۡهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًاخٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ؕ حَسُنَتۡ مُسۡتَقَرًّا وَّمُقَامًا“Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyâtinâ qurrata a`yunin waj`alnâ lilmuttaqînâ imâman ûlaika yujzaunal ghurfata bimâ shabarû wa yulaqqauna fîhâ tahiyyatan wa salâman khâlidîna fîhâ hasunat mustaqarran wa muqâman,” QS al-Furqan 74-76 setiap menjelang tidur sebanyak dua puluh satu kali, disertai dengan puasa tiga hari, maka bila yang bersangkutan belum menikah dan ingin menikah, niscaya Allah akan memudahkan Surat Al-Furqan ayat 74-76, doa untuk memperlancar berumah tangga adalah dengan amalan surah Thaha. Menuru Muhammad Taqi, barangsiapa membawa Surat Thaha, lalu dia pergi ke suatu kaum di mana dia ingin menikah dengan anak mereka maka mereka akan menikahkannya. Baca Juga Selain itu, berikut adalah tujuh amalan agar cepat dapat jodoh dan menikah sebagaimana dilansir thaislamicinformation1. Membaca SurahYasinSurat Yasin diyakini memiliki keberkahannya yang tidak terhingga. Oleh karena itu, rajin membaca Surah Yasin sambil memohon diberikan jodoh insya Allah dapat membantu mempercepat menikah.
Jakarta - Haji adalah rukun Islam yang ke-5. Perintah untuk menunaikan haji termaktub dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam surat Al Hajj ayat Al Hajj adalah surat ke-22 dalam urutan mushaf Al-Qur'an dan terdiri dari 78 ayat. Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir al-Munir, dinamai surat Al Hajj karena di dalamnya terdapat ayat yang menjelaskan kewajiban ibadah haji bagi manusia melalui lisan Nabi Ibrahim AS, sebagaimana termuat dalam ayat Al Hajj Ayat 27 Arab, Latin, dan Terjemahannyaوَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin 'amīqArtinya "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh."Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, surat Al Hajj ayat 27 mengandung perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS agar menyeru manusia untuk mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan menyampaikan kepada mereka bahwa haji termasuk ibadah wajib bagi ahli tafsir berpendapat bahwa perintah Allah SWT dalam ayat ini itujukan kepada Nabi Ibrahim AS yang baru saja merampungkan pembangunan Ka'bah. Pendapat ini berlandaskan pada riwayat Ibnu 'Abbas dari menurut Al-Hasan, ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Ia berpendapat bahwa semua perkataan dan pembicaraan dalam ayat Al-Qur'an ditujukan kepada Rasulullah SAW, termasuk perintah untuk menunaikan ibadah firman-Nya, "Niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh", Imam Ibnu Katsir menerangkan dalam kitab tafsirnya, sebagian ulama menjadikan firman ini sebagai dalil bahwa ibadah haji dengan berjalan kaki bagi orang mampu melakukannya adalah lebih utama daripada mayoritas ulama berpendapat bahwa melakukan ibadah haji dengan berkendaraan adalah lebih utama karena mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Disebutkan dalam suatu riwayat, beliau SAW melakukan ibadah haji dengan berkendaraan, padahal kekuatan beliau sangat dalam surat Al Hajj ayat 27, perintah melaksanakan ibadah haji juga termaktub dalam surat Ali Imran ayat 97. Allah SWT berfirman,فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَArtinya "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, di antaranya Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya Baitullah, maka amanlah dia. Di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu pun dari seluruh alam." Simak Video "Persiapan di Arafah Jelang Puncak Haji 2023" [GambasVideo 20detik] kri/erd
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌArab-Latin yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum, inna zalzalatas-sā’ati syai`un aẓīmArtinya 1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar dahsyat.يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌyauma taraunahā taż-halu kullu murḍi’atin ammā arḍa’at wa taḍa’u kullu żāti ḥamlin ḥamlahā wa taran-nāsa sukārā wa mā hum bisukārā wa lākinna ażāballāhi syadīd2. Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِى ٱللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطَٰنٍ مَّرِيدٍwa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ilmiw wa yattabi’u kulla syaiṭānim marīd3. Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat,كُتِبَ عَلَيْهِ أَنَّهُۥ مَن تَوَلَّاهُ فَأَنَّهُۥ يُضِلُّهُۥ وَيَهْدِيهِ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِkutiba alaihi annahụ man tawallāhu fa annahụ yuḍilluhụ wa yahdīhi ilā ażābis-sa’īr4. yang telah ditetapkan terhadap syaitan itu, bahwa barangsiapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمْ فِى رَيْبٍ مِّنَ ٱلْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِن مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِى ٱلْأَرْحَامِ مَا نَشَآءُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوٓا۟ أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرْذَلِ ٱلْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔا ۚ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَآ أَنزَلْنَا عَلَيْهَا ٱلْمَآءَ ٱهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنۢبَتَتْ مِن كُلِّ زَوْجٍۭ بَهِيجٍyā ayyuhan-nāsu ing kuntum fī raibim minal-ba’ṡi fa innā khalaqnākum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min alaqatin ṡumma mim muḍgatim mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru fil-ar-ḥāmi mā nasyā`u ilā ajalim musamman ṡumma nukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum, wa mingkum may yutawaffā wa mingkum may yuraddu ilā arżalil-umuri likai lā ya’lama mim ba’di ilmin syai`ā, wa taral-arḍa hāmidatan fa iżā anzalnā alaihal-mā`ahtazzat wa rabat wa ambatat ming kulli zaujim bahīj5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan dari kubur, maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian dengan berangsur-angsur kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan adapula di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌżālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa annahụ yuḥyil-mautā wa annahụ alā kulli syai`ing qadīr6. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,وَأَنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ ٱللَّهَ يَبْعَثُ مَن فِى ٱلْقُبُورِwa annas-sā’ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab’aṡu man fil-qubụr7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِى ٱللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَٰبٍ مُّنِيرٍwa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr8. Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab wahyu yang bercahaya,ثَانِىَ عِطْفِهِۦ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ لَهُۥ فِى ٱلدُّنْيَا خِزْىٌ ۖ وَنُذِيقُهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَذَابَ ٱلْحَرِيقِṡāniya iṭfihī liyuḍilla an sabīlillāh, lahụ fid-dun-yā khizyuw wa nużīquhụ yaumal-qiyāmati ażābal-ḥarīq9. dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan dihari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang بِمَا قَدَّمَتْ يَدَاكَ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِżālika bimā qaddamat yadāka wa annallāha laisa biẓallāmil lil-abīd10. Akan dikatakan kepadanya “Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya”.وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعْبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُۥ خَيْرٌ ٱطْمَأَنَّ بِهِۦ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْخُسْرَانُ ٱلْمُبِينُArab-Latin wa minan-nāsi may ya’budullāha alā ḥarf, fa in aṣābahụ khairuniṭma`anna bih, wa in aṣābat-hu fitnatuningqalaba alā waj-hih, khasirad-dun-yā wal-ākhirah, żālika huwal-khusrānul-mubīnArtinya 11. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُۥ وَمَا لَا يَنفَعُهُۥ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلْبَعِيدُyad’ụ min dụnillāhi mā lā yaḍurruhụ wa mā lā yanfa’uh, żālika huwaḍ-ḍalālul-ba’īd12. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak pula memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang لَمَن ضَرُّهُۥٓ أَقْرَبُ مِن نَّفْعِهِۦ ۚ لَبِئْسَ ٱلْمَوْلَىٰ وَلَبِئْسَ ٱلْعَشِيرُyad’ụ laman ḍarruhū aqrabu min naf’ih, labi`sal-maulā wa labi`sal-asyīr13. Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُinnallāha yudkhilullażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, innallāha yaf’alu mā yurīd14. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia كَانَ يَظُنُّ أَن لَّن يَنصُرَهُ ٱللَّهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ فَلْيَمْدُدْ بِسَبَبٍ إِلَى ٱلسَّمَآءِ ثُمَّ لْيَقْطَعْ فَلْيَنظُرْ هَلْ يُذْهِبَنَّ كَيْدُهُۥ مَا يَغِيظُmang kāna yaẓunnu al lay yanṣurahullāhu fid-dun-yā wal-ākhirati falyamdud bisababin ilas-samā`i ṡummalyaqṭa’ falyanẓur hal yuż-hibanna kaiduhụ mā yagīẓ15. Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya Muhammad di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan أَنزَلْنَٰهُ ءَايَٰتٍۭ بَيِّنَٰتٍ وَأَنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يُرِيدُwa każālika anzalnāhu āyātim bayyinātiw wa annallāha yahdī may yurīd16. Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al Quran yang merupakan ayat-ayat yang nyata, dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱلَّذِينَ هَادُوا۟ وَٱلصَّٰبِـِٔينَ وَٱلنَّصَٰرَىٰ وَٱلْمَجُوسَ وَٱلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌinnallażīna āmanụ wallażīna hādụ waṣ-ṣābi`īna wan-naṣārā wal-majụsa wallażīna asyrakū innallāha yafṣilu bainahum yaumal-qiyāmah, innallāha alā kulli syai`in syahīd17. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Shaabi-iin orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يَسْجُدُ لَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ وَٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ وَٱلنُّجُومُ وَٱلْجِبَالُ وَٱلشَّجَرُ وَٱلدَّوَآبُّ وَكَثِيرٌ مِّنَ ٱلنَّاسِ ۖ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ ٱلْعَذَابُ ۗ وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكْرِمٍ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ ۩a lam tara annallāha yasjudu lahụ man fis-samāwāti wa man fil-arḍi wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujụmu wal-jibālu wasy-syajaru wad-dawābbu wa kaṡīrum minan-nās, wa kaṡīrun ḥaqqa alaihil-ażāb, wa may yuhinillāhu fa mā lahụ mim mukrim, innallāha yaf’alu mā yasyā`,18. Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia هَٰذَانِ خَصْمَانِ ٱخْتَصَمُوا۟ فِى رَبِّهِمْ ۖ فَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُءُوسِهِمُ ٱلْحَمِيمُhāżāni khaṣmānikhtaṣamụ fī rabbihim fallażīna kafarụ quṭṭi’at lahum ṡiyābum min nār, yuṣabbu min fauqi ru`ụsihimul-ḥamīm19. Inilah dua golongan golongan mukmin dan golongan kafir yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala بِهِۦ مَا فِى بُطُونِهِمْ وَٱلْجُلُودُyuṣ-haru bihī mā fī buṭụnihim wal-julụd20. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka.وَلَهُم مَّقَٰمِعُ مِنْ حَدِيدٍArab-Latin wa lahum maqāmi’u min ḥadīdArtinya 21. Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari أَرَادُوٓا۟ أَن يَخْرُجُوا۟ مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيدُوا۟ فِيهَا وَذُوقُوا۟ عَذَابَ ٱلْحَرِيقِkullamā arādū ay yakhrujụ min-hā min gammin u’īdụ fīhā wa żụqụ ażābal-ḥarīq22. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. Kepada mereka dikatakan, “Rasailah azab yang membakar ini”.إِنَّ ٱللَّهَ يُدْخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌinnallāha yudkhilullażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru yuḥallauna fīhā min asāwira min żahabiw wa lu`lu`ā, wa libāsuhum fīhā ḥarīr23. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah إِلَى ٱلطَّيِّبِ مِنَ ٱلْقَوْلِ وَهُدُوٓا۟ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْحَمِيدِwa hudū ilaṭ-ṭayyibi minal-qaụl, wa hudū ilā ṣirāṭil-ḥamīd24. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki pula kepada jalan Allah yang ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ ٱلَّذِى جَعَلْنَٰهُ لِلنَّاسِ سَوَآءً ٱلْعَٰكِفُ فِيهِ وَٱلْبَادِ ۚ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍۭ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍinnallażīna kafarụ wa yaṣuddụna an sabīlillāhi wal-masjidil-ḥarāmillażī ja’alnāhu lin-nāsi sawā`anil-ākifu fīhi wal-bād, wa may yurid fīhi bi`il-ḥādim biẓulmin nużiq-hu min ażābin alīm25. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang بَوَّأْنَا لِإِبْرَٰهِيمَ مَكَانَ ٱلْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِى شَيْـًٔا وَطَهِّرْ بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْقَآئِمِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِwa iż bawwa`nā li`ibrāhīma makānal-baiti al lā tusyrik bī syai`aw wa ṭahhir baitiya liṭ-ṭā`ifīna wal-qā`imīna war-rukka’is-sujụd26. Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah dengan mengatakan “Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku’ dan فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍwa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin amīq27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَliyasy-hadụ manāfi’a lahum wa yażkurusmallāhi fī ayyāmim ma’lụmātin alā mā razaqahum mim bahīmatil-an’ām, fa kulụ min-hā wa aṭ’imul-bā`isal-faqīr28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan sebahagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan لْيَقْضُوا۟ تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا۟ نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا۟ بِٱلْبَيْتِ ٱلْعَتِيقِṡummalyaqḍụ tafaṡahum walyụfụ nużụrahum walyaṭṭawwafụ bil-baitil-atīq29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah.ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَٰتِ ٱللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ ۗ وَأُحِلَّتْ لَكُمُ ٱلْأَنْعَٰمُ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ ۖ فَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلرِّجْسَ مِنَ ٱلْأَوْثَٰنِ وَٱجْتَنِبُوا۟ قَوْلَ ٱلزُّورِżālika wa may yu’aẓẓim ḥurumātillāhi fa huwa khairul lahụ inda rabbih, wa uḥillat lakumul-an’āmu illā mā yutlā alaikum fajtanibur-rijsa minal-auṡāni wajtanibụ qaulaz-zụr30. Demikianlah perintah Allah. Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِۦ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍArab-Latin hunafā`a lillāhi gaira musyrikīna bih, wa may yusyrik billāhi fa ka`annamā kharra minas-samā`i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin saḥīqArtinya 31. dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِżālika wa may yu’aẓẓim sya’ā`irallāhi fa innahā min taqwal-qulụb32. Demikianlah perintah Allah. Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan فِيهَا مَنَٰفِعُ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ مَحِلُّهَآ إِلَى ٱلْبَيْتِ ٱلْعَتِيقِlakum fīhā manāfi’u ilā ajalim musamman ṡumma mahilluhā ilal-baitil-atīq33. Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib serta akhir masa menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq Baitullah.وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَwa likulli ummatin ja’alnā mansakal liyażkurusmallāhi alā mā razaqahum mim bahīmatil-an’ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn34. Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan kurban, supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah,ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَٱلصَّٰبِرِينَ عَلَىٰ مَآ أَصَابَهُمْ وَٱلْمُقِيمِى ٱلصَّلَوٰةِ وَمِمَّا رَزَقْنَٰهُمْ يُنفِقُونَallażīna iżā żukirallāhu wajilat qulụbuhum waṣ-ṣābirīna alā mā aṣābahum wal-muqīmiṣ-ṣalāti wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn35. yaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَwal-budna ja’alnāhā lakum min sya’ā`irillāhi lakum fīhā khairun fażkurusmallāhi alaihā ṣawāff, fa iżā wajabat junụbuhā fa kulụ min-hā wa aṭ’imul-qāni’a wal-mu’tarr, każālika sakhkharnāhā lakum la’allakum tasykurụn36. Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi’ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri dan telah terikat. Kemudian apabila telah roboh mati, maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya yang tidak meminta-minta dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَlay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn37. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat إِنَّ ٱللَّهَ يُدَٰفِعُ عَنِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُورٍinnallāha yudāfi’u anillażīna āmanū, innallāha lā yuḥibbu kulla khawwāning kafụr38. Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌużina lillażīna yuqātalụna bi`annahum ẓulimụ, wa innallāha alā naṣrihim laqadīr39. Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,ٱلَّذِينَ أُخْرِجُوا۟ مِن دِيَٰرِهِم بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَٰمِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَٰتٌ وَمَسَٰجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا ٱسْمُ ٱللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌallażīna ukhrijụ min diyārihim bigairi ḥaqqin illā ay yaqụlụ rabbunallāh, walau lā daf’ullāhin-nāsa ba’ḍahum biba’ḍil lahuddimat ṣawāmi’u wa biya’uw wa ṣalawātuw wa masājidu yużkaru fīhasmullāhi kaṡīrā, wa layanṣurannallāhu may yanṣuruh, innallāha laqawiyyun azīz40. yaitu orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata “Tuhan kami hanyalah Allah”. Dan sekiranya Allah tiada menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong agama-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِArab-Latin allażīna im makkannāhum fil-arḍi aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta wa amarụ bil-ma’rụfi wa nahau anil-mungkar, wa lillāhi āqibatul-umụrArtinya 41. yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala يُكَذِّبُوكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَثَمُودُwa iy yukażżibụka fa qad każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa āduw wa ṡamụd42. Dan jika mereka orang-orang musyrik mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, Aad dan Tsamud,وَقَوْمُ إِبْرَٰهِيمَ وَقَوْمُ لُوطٍwa qaumu ibrāhīma wa qaumu lụṭ43. dan kaum Ibrahim dan kaum Luth,وَأَصْحَٰبُ مَدْيَنَ ۖ وَكُذِّبَ مُوسَىٰ فَأَمْلَيْتُ لِلْكَٰفِرِينَ ثُمَّ أَخَذْتُهُمْ ۖ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِwa aṣ-ḥābu madyan, wa kużżiba mụsā fa amlaitu lil-kāfirīna ṡumma akhażtuhum, fa kaifa kāna nakīr44. dan penduduk Madyan, dan telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan azab-Ku untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka lihatlah bagaimana besarnya kebencian-Ku kepada mereka itu.فَكَأَيِّن مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا وَهِىَ ظَالِمَةٌ فَهِىَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَّشِيدٍfa ka`ayyim ming qaryatin ahlaknāhā wa hiya ẓālimatun fa hiya khāwiyatun alā urụsyihā wa bi`rim mu’aṭṭalatiw wa qaṣrim masyīd45. Berapalah banyaknya kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, maka tembok-tembok kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan berapa banyak pula sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi,أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى ٱلْأَبْصَٰرُ وَلَٰكِن تَعْمَى ٱلْقُلُوبُ ٱلَّتِى فِى ٱلصُّدُورِa fa lam yasīrụ fil-arḍi fa takụna lahum qulụbuy ya’qilụna bihā au āżānuy yasma’ụna bihā, fa innahā lā ta’mal-abṣāru wa lākin ta’mal-qulụbullatī fiṣ-ṣudụr46. maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam بِٱلْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَwa yasta’jilụnaka bil-ażābi wa lay yukhlifallāhu wa’dah, wa inna yauman inda rabbika ka`alfi sanatim mimmā ta’uddụn47. Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut مِّن قَرْيَةٍ أَمْلَيْتُ لَهَا وَهِىَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ أَخَذْتُهَا وَإِلَىَّ ٱلْمَصِيرُwa ka`ayyim ming qaryatin amlaitu lahā wa hiya ẓālimatun ṡumma akhażtuhā, wa ilayyal-maṣīr48. Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan azab-Ku kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Kulah kembalinya segala sesuatu.قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَآ أَنَا۠ لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌqul yā ayyuhan-nāsu innamā ana lakum nażīrum mubīn49. Katakanlah “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu”.فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌfallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lahum magfiratuw wa rizqung karīm50. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang سَعَوْا۟ فِىٓ ءَايَٰتِنَا مُعَٰجِزِينَ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْجَحِيمِArab-Latin wallażīna sa’au fī āyātinā mu’ājizīna ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīmArtinya 51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan kemauan untuk beriman; mereka itu adalah penghuni-penghuni أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِىٍّ إِلَّآ إِذَا تَمَنَّىٰٓ أَلْقَى ٱلشَّيْطَٰنُ فِىٓ أُمْنِيَّتِهِۦ فَيَنسَخُ ٱللَّهُ مَا يُلْقِى ٱلشَّيْطَٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌwa mā arsalnā ming qablika mir rasụliw wa lā nabiyyin illā iżā tamannā alqasy-syaiṭānu fī umniyyatih, fa yansakhullāhu mā yulqisy-syaiṭānu ṡumma yuḥkimullāhu āyātih, wallāhu alīmun ḥakīm52. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,لِّيَجْعَلَ مَا يُلْقِى ٱلشَّيْطَٰنُ فِتْنَةً لِّلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَفِى شِقَاقٍۭ بَعِيدٍliyaj’ala mā yulqisy-syaiṭānu fitnatal lillażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-qāsiyati qulụbuhum, wa innaẓ-ẓālimīna lafī syiqāqim ba’īd53. agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,وَلِيَعْلَمَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوا۟ بِهِۦ فَتُخْبِتَ لَهُۥ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهَادِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍwa liya’lamallażīna ụtul-ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa tukhbita lahụ qulụbuhum, wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang يَزَالُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى مِرْيَةٍ مِّنْهُ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ ٱلسَّاعَةُ بَغْتَةً أَوْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَقِيمٍwa lā yazālullażīna kafarụ fī miryatim min-hu ḥattā ta`tiyahumus-sā’atu bagtatan au ya`tiyahum ażābu yaumin aqīm55. Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat kematiannya dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِal-mulku yauma`iżil lillāh, yaḥkumu bainahum, fallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti fī jannātin-na’īm56. Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh كَفَرُوا۟ وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا فَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌwallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā fa ulā`ika lahum ażābum muhīn57. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang هَاجَرُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوٓا۟ أَوْ مَاتُوا۟ لَيَرْزُقَنَّهُمُ ٱللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَwallażīna hājarụ fī sabīlillāhi ṡumma qutilū au mātụ layarzuqannahumullāhu rizqan ḥasanā, wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīn58. Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik surga. Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi مُّدْخَلًا يَرْضَوْنَهُۥ ۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَعَلِيمٌ حَلِيمٌlayudkhilannahum mudkhalay yarḍaunah, wa innallāha la’alīmun ḥalīm59. Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat surga yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha ذَٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِۦ ثُمَّ بُغِىَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌżālika wa man āqaba bimiṡli mā ụqiba bihī ṡumma bugiya alaihi layanṣurannahullāh, innallāha la’afuwwun gafụr60. Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya lagi, pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha بِأَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌArab-Latin żālika bi`annallāha yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laili wa annallāha samī’um baṣīrArtinya 61. Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah kuasa memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ هُوَ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُżālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad’ụna min dụnihī huwal-bāṭilu wa annallāha huwal-aliyyul-kabīr62. Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَتُصْبِحُ ٱلْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌa lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa tuṣbiḥul-arḍu mukhḍarrah, innallāha laṭīfun khabīr63. Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُlahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa innallāha lahuwal-ganiyyul-ḥamīd64. Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ وَٱلْفُلْكَ تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ وَيُمْسِكُ ٱلسَّمَآءَ أَن تَقَعَ عَلَى ٱلْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌa lam tara annallāha sakhkhara lakum mā fil-arḍi wal-fulka tajrī fil-baḥri bi`amrih, wa yumsikus-samā`a an taqa’a alal-arḍi illā bi`iżnih, innallāha bin-nāsi lara`ụfur raḥīm65. Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan benda-benda langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada ٱلَّذِىٓ أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۗ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَكَفُورٌwa huwallażī aḥyākum ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, innal-insāna lakafụr66. Dan Dialah Allah yang telah menghidupkan kamu, kemudian mematikan kamu, kemudian menghidupkan kamu lagi, sesungguhnya manusia itu, benar-benar sangat mengingkari أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا هُمْ نَاسِكُوهُ ۖ فَلَا يُنَٰزِعُنَّكَ فِى ٱلْأَمْرِ ۚ وَٱدْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ إِنَّكَ لَعَلَىٰ هُدًى مُّسْتَقِيمٍlikulli ummatin ja’alnā mansakan hum nāsikụhu fa lā yunāzi’unnaka fil-amri wad’u ilā rabbik, innaka la’alā hudam mustaqīm67. Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan syari’at ini dan serulah kepada agama Tuhanmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang جَٰدَلُوكَ فَقُلِ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَwa in jādalụka fa qulillāhu a’lamu bimā ta’malụn68. Dan jika mereka membantah kamu, maka katakanlah “Allah lebih mengetahui tentang apa yang kamu kerjakan”.ٱللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَallāhu yaḥkumu bainakum yaumal-qiyāmati fīmā kuntum fīhi takhtalifụn69. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih تَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِى كِتَٰبٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌa lam ta’lam annallāha ya’lamu mā fis-samā`i wal-arḍ, inna żālika fī kitāb, inna żālika alallāhi yasīr70. Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ سُلْطَٰنًا وَمَا لَيْسَ لَهُم بِهِۦ عِلْمٌ ۗ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍArab-Latin wa ya’budụna min dụnillāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānaw wa mā laisa lahum bihī ilm, wa mā liẓ-ẓālimīna min naṣīrArtinya 71. Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُنَا بَيِّنَٰتٍ تَعْرِفُ فِى وُجُوهِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلْمُنكَرَ ۖ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِٱلَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِنَا ۗ قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُم بِشَرٍّ مِّن ذَٰلِكُمُ ۗ ٱلنَّارُ وَعَدَهَا ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُwa iżā tutlā alaihim āyātunā bayyinātin ta’rifu fī wujụhillażīna kafarul-mungkar, yakādụna yasṭụna billażīna yatlụna alaihim āyātinā, qul a fa unabbi`ukum bisyarrim min żālikum, an-nār, wa’adahallāhullażīna kafarụ, wa bi`sal-maṣīr72. Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat ٱلنَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَن يَخْلُقُوا۟ ذُبَابًا وَلَوِ ٱجْتَمَعُوا۟ لَهُۥ ۖ وَإِن يَسْلُبْهُمُ ٱلذُّبَابُ شَيْـًٔا لَّا يَسْتَنقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ ٱلطَّالِبُ وَٱلْمَطْلُوبُyā ayyuhan-nāsu ḍuriba maṡalun fastami’ụ lah, innallażīna tad’ụna min dụnillāhi lay yakhluqụ żubābaw wa lawijtama’ụ lah, wa iy yaslub-humuż-żubābu syai`al lā yastangqiżụhu min-h, ḍa’ufaṭ-ṭālibu wal-maṭlụb73. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah pulalah yang قَدَرُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌmā qadarullāha ḥaqqa qadrih, innallāha laqawiyyun azīz74. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha يَصْطَفِى مِنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ ٱلنَّاسِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌallāhu yaṣṭafī minal-malā`ikati rusulaw wa minan-nās, innallāha samī’um baṣīr75. Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرْجَعُ ٱلْأُمُورُya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa ilallāhi turja’ul-umụr76. Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱرْكَعُوا۟ وَٱسْجُدُوا۟ وَٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱفْعَلُوا۟ ٱلْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ۩yā ayyuhallażīna āmanurka’ụ wasjudụ wa’budụ rabbakum waf’alul-khaira la’allakum tufliḥụn77. Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat فِى ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦ ۚ هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَٰهِيمَ ۚ هُوَ سَمَّىٰكُمُ ٱلْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِى هَٰذَا لِيَكُونَ ٱلرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا۟ شُهَدَآءَ عَلَى ٱلنَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱعْتَصِمُوا۟ بِٱللَّهِ هُوَ مَوْلَىٰكُمْ ۖ فَنِعْمَ ٱلْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ ٱلنَّصِيرُwa jāhidụ fillāhi ḥaqqa jihādih, huwajtabākum wa mā ja’ala alaikum fid-dīni min ḥaraj, millata abīkum ibrāhīm, huwa sammākumul-muslimīna ming qablu wa fī hāżā liyakụnar-rasụlu syahīdan alaikum wa takụnụ syuhadā`a alan-nāsi fa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa’taṣimụ billāh, huwa maulākum, fa ni’mal-maulā wa ni’man-naṣīr78. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia Allah telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam Al Quran ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik ke-22 al-Hajj, artinya Haji, lengkap ayat 1-78. Berisikan penjabaran tentang sikap pengagungan dan berserah diri kepada Allah melalui teks ayat-ayat yang menggambarkan kondisi keagungan dan kekuasaan ilahi.
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan berserulah serukanlah kepada manusia untuk mengerjakan haji kemudian Nabi Ibrahim naik ke puncak bukit Abu Qubais, lalu ia berseru, "Hai manusia! Sesungguhnya Rabb kalian telah membangun Baitullah dan Dia telah mewajibkan kalian untuk melakukan haji, maka sambutlah seruan Rabb kalian ini". Lalu Nabi Ibrahim menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri serta ke arah Timur dan ke arah Barat. Maka menjawablah semua orang yang telah ditentukan baginya dapat berhaji dari tulang-tulang sulbi kaum lelaki dan rahim-rahim kaum wanita, seraya mengatakan, "Labbaik allaahumma Labbaika", artinya Ya Allah, kami penuhi panggilan-Mu, Ya Allah, kami penuhi panggilan-Mu. Sedangkan Jawab dari Amar yang di muka tadi ialah niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki lafal Rijaalan adalah bentuk jamak dari lafal Raajilun, wazannya sama dengan lafal Qaaimun yang bentuk jamaknya adalah Qiyaamun; artinya berjalan kaki dan dengan berkendaraan dengan menaiki unta yang kurus karena lamanya perjalanan; lafal Dhamirin dapat ditujukan kepada jenis jantan dan betina mereka datang yakni unta-unta kurus itu yang dimaksud adalah orang-orang yang mengendarainya dari segenap penjuru yang jauh dari daerah yang perjalanannya sangat jauh. Beritahukan kepada manusia bahwa Allah telah mewajibkan kepada semua orang yang mampu untuk mengunjungi rumah ini, hingga mereka memenuhi panggilanmu dengan berjalan kaki atau mengendarai unta yang menjadi lelah akibat perjalanan dari tempat yang jauh. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yakni beritahukanlah mereka, seru mereka, sampaikan kepada orang yang dekat maupun jauh kewajiban haji dan keutamaannya. Karena rasa rindu yang begitu mendalam. Unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya yang ditempuh oleh jamaah haji, namun demikian mereka tetap menempuh perjalanan itu. Maka Nabi Ibrahim âalaihis salam melakukan hal itu, demikian pula anak keturunannya, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Ternyata apa yang dijanjikan Allah itu terlaksana, manusia mendatangi Baitullah dengan berjalan kaki atau berkendaraan dari bagian timur bumi maupun baratnya.
surat al hajj ayat 27 untuk pelaris